Bandung Sedang Cantik Malam Ini

Nabiel Irawan
2 min readAug 21, 2022

aku berdiri di dago atas dengan jaket yang sudah menemaniku selama empat bulan ini. di bagian depannya terdapat pin-pin dari sepercik perjalananku. perjalanan-perjalanan itu hampir semua telah selesai dilaksanakan atau dibayarkan, semua di waktu yang sangat, sangat berdekatan.

di bawahku terdapat bumi yang kupijak, tempatku menjalani kehidupan yang fana ini. di atasku terdapat langit dengan tak terhitung jumlahnya bintang-bintang, namun kebetulan scorpius dan sagittarius sedang menemaniku, terlihat jelas. bulan belum nampak, ia masih malu.

aku baru saja kembali sendiri. sendiri dalam kesendirianku, dan masih bingung dengan tempatku berpulang. majalahkah? ikatankah? kementeriankah? ataukah aku sedang berkontempelasi akan kemungkinan aku kembali menginginkan seseorang, yang tidak sejauh itu dariku?

dalam benakku, aku teringat.
“hargai prosesnya”
“semua akan berbayar kembali”
“leiden is lijden”
kapankah semua ini akan terbayarkan? kapankah semua ini akan berbuah? kapankah semua ini akan dituai? apakah aku belum ikhlas, ataukah aku hanya manusia biasa?

di tengah suasana pengakraban dengan angkatanku, aku memisahkan diri.
aku menghisap rokokku, menghancurkan badanku, tetapi memulihkan hatiku.
aku kebingungan, aku sendirian. aku ingin kembali mencinta, aku ingin kembali dicinta.
aku sendirian. aku kesepian.

dan aku ingin mencintaimu dengan sederhana, ataukah aku ingin mencintaimu tidak dengan sederhana?
apakah aku bisa menerimamu apa adanya? ataukah aku ingin menciptakan aku dan kamu yang ideal menurutku?
aku lelah. aku kapok. aku ingin segera selesai perjalanan ini.

namun, aku juga ingin menikmati kesendirianku ini. aku ingin bisa dekat denganmu, denganmu, atau denganmu. aku ingin bisa bebas, tetapi aku juga ingin dimiliki, tetapi aku juga ingin dimiliki. aku ingin mati muda.
aku ingin segera memaknai hidupku.
aku ingin.

orang datang dan pergi.
kau telah pergi, dan kau yang lain datang.
apakah kau sekadar singgah, atau kau akan bertahan?
mungkin hanya tuhan dan laut yang tahu.
tapi aku ingin segera bahagia.
ataukah aku sudah bahagia?

ataukah aku kurang bersukur kepada-Nya?

--

--

Nabiel Irawan

Tempat mencurahkan isi otak dan hati seorang self-transendence // An Engineering Student trying his best on writing